dua ribu dua puluh ku
- dua ribu dua puluh. Tahun yang menimpaku dengan banyak kejadian, suka duka menjadi satu. Tahun yang mampu merubah beberapa kebiasaan ku bahkan semua orang didunia.
- dua ribu dua puluh ku diawali dengan kebahagiaan akan pernikahan keponakan ku dan rasa cemasku saat akan "solo traveling" ke Bandung untuk mengikuti tes SKD CPNS.
Rasa bahagiaku bertemu dengan orang yang ku cintai dan keluarganya untuk pertama kalinya.
Keringat dan kerja kerasku ku saat menghadapi SPT Tahunan klien hingga lembur sampai malam.
Kesedihan ku saat corona semakin membludak dan membuat beberapa teman ku harus di PHK
- dua ribu dua puluh. Mampu merubah kebiasaan seluruh manusia di dunia ini.
Masker menjadi teman dan tak boleh dilupakan saat keluar rumah, mengharuskan untuk menjaga jarak dengan orang lain bahkan saat duduk dikursi dan mengharuskan untuk mencuci tangan setiap saat.
Pandemi yang tidak pernah terpikir sebelumnya akan terjadi mampu membuat beberapa umat manusia menjadi kesusahan secara ekonomi, membuat kesedihan saat keluarganya harus gugur, rasa kehati-hatian ketika harus berpergian kemana pun, merubah kebiasaan beberapa kegiatan offline menjadi online, merubah kebiasaan dine in menjadi take away.
- dua ribu dua puluh juga memberiku beberapa peristiwa menyedihkan.
Tepatnya di bulan September. 12 September 2020. Tiba-tiba aku sakit dan membuatku menjadi seorang newbie Asam Lambung, mual-muntah yang tak kunjung sembuh, susah makan dan lemas, bahkan minum air putih banyak pun aku tak bisa. Absensi ku dikantor pun bolong-bolong.
Sudah bolak-balik aku kontrol ke rumah sakit, sempat didiagnosa usus buntu dan dokter menyarankan untuk operasi appendic, sudah melakukan rapid tes dan alhamdulillah hasilnya NON-REAKTIF, sudah menentukan jadwal operasi, namun beberapa keluargaku ada yang tidak setuju, dan akhirnya operasi dibatalkan. Aku memutuskan untuk rutin melakukan terapi obat, makan yang teratur dan tidak boleh stress atau kelelahan.
September ku penuh dengan penyakit.
Oktober, aku sudah baikan setelah berobat ke orang cina dan walaupun berat badanku turun 4 kg, aku sangat bersyukur aku bisa meredakan mual-muntahku selama sebulan itu.
November awal aku sakit lagi, mual muntah ku kumat lagi. Pernah suatu hari saat zoom brevet aku mendengarkan pelajaran sambil muntah. Sangat bersyukur brevet diadakan online.
Desember, memasuki masa pemulihan lagi, tidak mengapa porsi makan ku menjadi sedikit yang penting bisa menenangkan lambungku. Hingga hari ini aku merasa sudah lebih sehat dari hari-hari sebelumnya. Aku sudah bisa menambah porsi makanku, aku sudah bisa tertawa, dan aku harap ini tidak kambuh lagi. LIKE EVER!
Thank God, i can survive this 2020.
Semua penyakit kau berikan semoga menjadi penggugur dosa untukku.
Happy New Year 2021.
Aku hanya meminta, aku dan keluargaku diberi kesehatan, panjang umur, dilimpahkan rejeki dan bahagia selalu.
xoxo.
1 komentar
Aamiin ya rabbal alamin .. :)
ReplyDeleteSilahkan comment dibawah :)