Kesombonganku

Kesombonganku, keangkuhanku adalah suatu bukti bahwa aku ingin diperhatikan dan kurang diperhatikan.
Semua ceritaku mengenai kesepian, itu sebenarnya ditujukan untuk diriku sendiri.
Semenjak mama pergi, aku merasa hidupku sudah tidak diharapkan.
Bapak sibuk dengan kehidupannya, kakak sibuk dengan rumah tangganya, dan aku sibuk membiayai hidupku sendiri.
Semenjak mama pergi, sudah tidak ada yang menanyakanku ketika aku pulang malam, ketika aku tidak makan, tidak ada yang memarahiku jika aku bangun siang dan lain-lain.
Aku tidak dilahirkan dari keluarga yang serba ada, aku tidak dilahirkan oleh orang tua yang agama nya sempurna.

Kalau udah kenal banget sama aku pasti tau kalo aku ini egois, keras kepala, pengen menang sendiri, merasa paling benar.
Itu semua aku lakuin karena aku pengen tetap dilihat. Tapi bukan berarti aku tak pernah dilihat.
Ketika orang mulai mengabaikanku, aku mencoba mencari perhatian. Pokoknya selalu diperhatikan dan selalu dipuji-puji.
POOR ME!

Tapi, dibalik itu semua...
Bersyukurnya aku karena masih punya teman yang peduli, yang mau berteman sama aku, yang masih berhubungan baik denganku, masih mau berteman walaupun kadang sifat burukku semua keluar
Bersyukurnya aku karena selama aku hidup aku tidak pernah menjadi korban bullying oleh teman-temanku
Bersyukurnya aku karena masih ada bapak dan kakak-kakak ku yang menjagaku, tidak pernah memarahiku, walaupun mereka punya seseorang yang lebih diprioritaskan dibandingkan aku.

I'm not really sure if I'm needed or not

Terus banyak yang bilang
"Makanya cari pacar biar ada yang perhatiin"
Heh... Hatiku tidak semiskin itu, semua yang mempengaruhi hidupku ga selamanya tentang pacar. Orang terdekatlah yang paling mempengaruhiku, terutama orangtuaku. Aku pernah nangis seharian karena aku merasa orangtuaku tidak mempedulikanku.
Entahlah... Sebenarnya orangtuaku sangat baik. Jarang marah, pokoknya selalu ngejagain aku. Kalau teman dekatku pasti tau gimana mama dulu semasa hidupnya. Tapi aku tetap saja masih ngerasa kurang. Emang anak manja! Poor me!
Aku pernah galau seminggu karena aku buat kesalahan, aku berkata kasar disosial media yang menyakiti hati keluargaku, saat itu aku benar-benar down ga ngerti lagi harus ngapain. Orang yang perhatiin aku saat itu malah aku sakiti.
Aku pernah nyakitin hati temanku juga dengan berkata kasar, berbuat kasar yang itu sebenarnya cuma emosi sesaat yang aku ga ngerti gimana cara ngeluapinnya.

0 komentar

Silahkan comment dibawah :)