my quarter life crisis


Teman pernah ga, suatu saat kalian lagi happy tu misal kaya lagi nonton bola nih hari ini Indonesia vs Thailand, karokean bareng, ketawa-ketawa ngakak bareng atau seru-seruan bareng sama temen atau sahabat atau keluarga atau orang tercinta kalian lainnya, terus tau-tau hati kalian kerasa kosong? Kerasa hampa? Atau mungkin pernah ga kalian crying in silent? Atau bahkan sering?

Crying in silent is the highest level of pain

Baca-baca dan sedikit ngutip dari artikel alodokter.com tentang ~Quarter Life Crisis~ atau krisis seperempat abad yaitu artinya periode saat seseorang berusia 18–30 tahun merasa tidak memiliki arah, khawatir, bingung, dan galau akan ketidakpastian kehidupannya di masa mendatang. Umumnya, kekhawatiran ini meliputi masalah relasi, percintaan, karier, dan kehidupan sosial.

Seorang berusia 18-30 tahun —— yeah it’s me.

Merasa tidak memiliki arah, khawatir, bingung, dan galau akan ketidakpastian kehidupannya di masa mendatang —— yeah it’s me.

Kekhawatiran ini meliputi masalah relasi, percintaan, karier, dan kehidupan sosial —— yeah it’s me.

Ya, baru aku sadari aku masuk kedalam ciri-ciri orang yang sedang mengalami masa-masa quarter life crisis yang banyak dibahas orang-orang itu.

Mungkin aku sedikit beruntung soal karier tapi aku tidak beruntung soal percintaan.

Disaat temen-temen kamu udah semakin ada kemajuan soal asmara; ada yang akhirnya direstui yang sebelumnya terhalang adat, ada yang akhirnya menemukan pasangan yang klop setelah hujan lebat, ada yang tinggal menunggu-nunggu waktu akad, bahkan ada yang sudah saling mengikat. Sedangkan aku? Masih mengharap dan tidak tau kepastian. Bukankah kalau memang cinta seharusnya akan berusaha untuk "kita" dan tidak menghilang ketika diminta?

Dari dulu aku ga beruntung soal percintaan, mungkin karena aku tidak secantik orang-orang, aku tidak sealim orang-orang dan aku tidak se-extrovert orang-orang? 

Aku gadis berusia 25 tahun yang ingin merasakan rasanya dicintai dengan tulus, punya pasangan yang dewasa, yang sama sabar nya seperti aku. Aku ingin sosok laki-laki yang seperti bapak yang tidak pernah ku dengar perkataan marah sedikitpun keluar dari mulutnya selama aku hidup di bumi ini. Aku ingin bertemu dengan orang yang tepat untukku dan kita saling melengkapi. Aku sangat ingin segera dipertemukan dengan pasangan hidupku, akan ku sapa dan ku tanya dia kemana saja selama ini? luka apa saja yang sudah dia dapat selama ini? aku tidak ingin hidup sendirian...

Astagfirullah.. ampuni aku yang tidak tau diri dengan membawa keinginan yang sangat banyak ini ya Allah..

Bantulah aku menemukan sosoknya..


Robbi hablii milladunka zaujan thoyyiban wayakuuna shoohiban lii fiddini waddunya wal aakhiroh.

 “Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku suami yang terbaik dari sisi-Mu, suami yang juga menjadi sahabatku dalam urusan agama, urusan dunia, dan akhirat.”

0 komentar

Silahkan comment dibawah :)