Ordinary But Extraordinary...
Aku tak tau kapan tepatnya DIA menitipkan sesuatu yang terbungkus kertas kado lucu itu kepada temanku.
Aku juga lupa kapan tepatnya temanku memberikan sesuatu itu kepadaku.
Awalnya aku memang sudah tau kalau DIA menitipkan sesuatu itu untuk ketiga teman baiknya.
Awalnya aku juga tidak begitu menghiraukan hal itu.
DIA yang akan memulai kehidupan barunya di perantauan.
DIA yang akan meninggalkan keluarga kecilnya disini.
DIA yang akan pergi meninggalkan kita semua yang masih bertahan disini.
DIA...
Saat aku tau dia akan segera meninggalkan Pulau Dewata ini.
Saat sesuatu itu akhirnya diserahkan kepadaku melalui perantara temanku.
Saat itu pula aku meneteskan air mata.
Air mata persahabatan pun jatuh membasahi kedua pipiku.
Saat itu juga hati ini rasanya lemas.
Aku tidak pernah berfikir sejauh ini.
Dan aku tak pernah berfikir dia memiliki pemikiran seperti ini.
Dia telah menyiapkan semuanya jauh-jauh hari
Segera ku sobek kertas pembungkus yang membungkus sesuatu itu didalamnya.
Dan akupun melihat boneka lucu, kerudung Pink dan inner didalamnya.
Sepucuk suratpun tak lupa diikutsertakan didalamnya.
Air mataku pun bertambah deras dibuatnya.
Aku tidak habis fikir semuanya telah berlalu begitu saja.
Selama tiga tahun tepatnya kita bersama.
Empat sosok lugu yang menyatu yang salah satunya pada akhirnya harus pergi meninggalkan kita.
Yang berhasil mengukir saat-saat perpisahan yang indah pada akhirnya.
Aku ingat betul ketika DIA meminta kami untuk berfoto dengan membawa ucapan berupa tulisan.
Ucapan yang dijadikan kado sederhana untuk sahabat kami yang merupakan sahabatnya dari sejak kelas satu SD.
Aku ingat betul saat itu adalah saat dua bulan sebelum sahabatnya merayakan hari lahirnya.
Dan lagi-lagi DIA sudah merangkai semua itu dari jauh-jauh hari.
Tepat saat sahabat kami itu merayakan hari lahirnya yang ke sembilan belas tahun.
Aku melihat air mata jatuh dari pipi sahabat kami itu.
DIA yang selalu bersama-sama dengannya akhirnya pergi meninggalkannya.
Meninggalkan untuk meraih sebuah masa depan.
DIA yang tidak hadir dalam pesta ulangtahunnya.
Saat kado sederhana yang DIA buat dari dua bulan sebelumnya itu diberikan untuk sahabat dari kecilnya itu.
Saat itu juga kita segera membuka pembungkus yang menyelimuti benda itu.
DAN...
Aku juga lupa kapan tepatnya temanku memberikan sesuatu itu kepadaku.
Awalnya aku memang sudah tau kalau DIA menitipkan sesuatu itu untuk ketiga teman baiknya.
Awalnya aku juga tidak begitu menghiraukan hal itu.
DIA yang akan memulai kehidupan barunya di perantauan.
DIA yang akan meninggalkan keluarga kecilnya disini.
DIA yang akan pergi meninggalkan kita semua yang masih bertahan disini.
DIA...
Saat aku tau dia akan segera meninggalkan Pulau Dewata ini.
Saat sesuatu itu akhirnya diserahkan kepadaku melalui perantara temanku.
Saat itu pula aku meneteskan air mata.
Air mata persahabatan pun jatuh membasahi kedua pipiku.
Saat itu juga hati ini rasanya lemas.
Aku tidak pernah berfikir sejauh ini.
Dan aku tak pernah berfikir dia memiliki pemikiran seperti ini.
Dia telah menyiapkan semuanya jauh-jauh hari
Segera ku sobek kertas pembungkus yang membungkus sesuatu itu didalamnya.
Dan akupun melihat boneka lucu, kerudung Pink dan inner didalamnya.
Sepucuk suratpun tak lupa diikutsertakan didalamnya.
Air mataku pun bertambah deras dibuatnya.
Sesuatu hal sederhana yang luarbiasa bagiku
SPECIAL THING FROM MY SPECIAL FRIEND
DIA tau aku sangat menyukai boneka ini.
DIA tau aku sangat menyukai warna ini.
Tapi aku tidak begitu tau tentang kesukaannya. PEDIH...
Aku tidak habis fikir semuanya telah berlalu begitu saja.
Selama tiga tahun tepatnya kita bersama.
Empat sosok lugu yang menyatu yang salah satunya pada akhirnya harus pergi meninggalkan kita.
Yang berhasil mengukir saat-saat perpisahan yang indah pada akhirnya.
Aku ingat betul ketika DIA meminta kami untuk berfoto dengan membawa ucapan berupa tulisan.
Ucapan yang dijadikan kado sederhana untuk sahabat kami yang merupakan sahabatnya dari sejak kelas satu SD.
Aku ingat betul saat itu adalah saat dua bulan sebelum sahabatnya merayakan hari lahirnya.
Dan lagi-lagi DIA sudah merangkai semua itu dari jauh-jauh hari.
Tepat saat sahabat kami itu merayakan hari lahirnya yang ke sembilan belas tahun.
Aku melihat air mata jatuh dari pipi sahabat kami itu.
DIA yang selalu bersama-sama dengannya akhirnya pergi meninggalkannya.
Meninggalkan untuk meraih sebuah masa depan.
DIA yang tidak hadir dalam pesta ulangtahunnya.
Saat kado sederhana yang DIA buat dari dua bulan sebelumnya itu diberikan untuk sahabat dari kecilnya itu.
Saat itu juga kita segera membuka pembungkus yang menyelimuti benda itu.
DAN...
Sebuah buku terbungkus rapi didalamnya
Untuk Sahabat Tersayang dari Sahabat Tersayang
Pernahkah kalian merasa NYESEK seperti apa yang aku rasakan?
Kami mengerti arti dari sebuah persahabatan karena mu
Jagalah dirimu baik-baik di tanah rantauanmu..
Semoga dirimu sehat selalu..
Jangan pernah melupakan kami disini...
Pulanglah dengan membawa kesuksesan..
WE ALWAYS MISS YOU, MY BESTIE!
WE MISS YOU MARBI :)
Wulan Sepvita Sari
Marbiatun Hasanah
Yuni Sukarniasih
Febie Nurmalitasari
6 komentar
Tersentuh banget sama yang ini peb, apapun postinganmu dulu dulu sampe sekarang yang tentang kita kita (akasatu) membuatku selalu ngangenin dan tak terlupa *ciyeeeeeh lebay*
ReplyDeleteAku ada karena kalian ada, jalan kita emang gak pasti sama, tapi satu yang bakal sama "we always believe, that we are FAMILY ever ever and forever" :'')
Kebersamaan emang lebih indah dibandingkan apapun.
DeleteOrdinary but EXTRAordinary..
Gaktau kenapa pas nentuin judul postingan ini langsung muncul kalimat itu dipikiran :)
duh jadi terharu banget nih mba, suatu saat pasti kalian bertemu lagi, sahabat sejati tidak akan terpisah oleh jarak
ReplyDelete:')
Delete:')
Deletenamanya mirip nama ak.. "MARBI"
ReplyDeletesemoga langgeng persahabatanya.. ^_^
#bleh tny marbi artinya apa sih? dri dulu ak cri tau belum ktemu..
Silahkan comment dibawah :)