Ketika kita akhirnya bertemu lagi, dipertemuan keenam ini. Tepatnya 21 April 2018.
Dalam sebulan ini kita sudah bertemu 3 kali. Malam itu kita bertemu untuk makan, sekalian aku minta film Marvel.
Aku senang ketika kamu menawarkan hasil download film Marvel yang kamu punya itu. Itu tandanya kita akan bertemu lagi.
Di malam pertemuan itu, kita banyak bercerita tentang film, tentang wisuda ku, dan kamu lihat-lihat foto wisuda dan yudisium ku di laptop, kita makan. Aku bahagiaaaaaaa....
Seperti diceritaku "tentang kamu" yang sudah-sudah, kita memang jarang sekali chattingan. Tapi ketemuan udah 6 kali aja wkwk.. 6 kali itu termasuk banyak bagi stranger. Iyaa kita sama-sama gak saling kenal dulu, kenal cuma dari twitter terus kemudian kamu chat aku di line. Chat nya juga cuma gitu aja karena waktu itu aku jual mahal wkwk. Yakali sama stranger langsung sok akrab, langsung menceritakan semuanya. Atau karena aku gak cantik juga makanya aku ga terlalu berharap (?)
Jadi gini, di malam keenam ini aku ngerasa setiap ketemu, kamu selalu bayarin aku makan, minum atau apalah itu. Aku ngerasa gak enak banget. Banget. Aku nanya "berapa aku bayar nih?" Kamu bilang "Ahh gausah"
Tapi sampe rumah aku selalu kepikiran sampe gak enak badan. Aku ngedumel sendiri "Kenapa gak langsung aja aku kasih duitnya ke kamu?", "Kenapa aku cuma nanya aja?" "Kenapa tadi gak jadi aku kasih duitnya ke kamu?" dan pertanyaan semacam itu lainnya yang memenuhi isi kepalaku. Lalu isi kepala ku rasanya udah rumit aja mikirin gini duluan, sampe aku ngerasa kalo kamu... Kamu jadi males ketemu sama aku karena setiap keluar selalu kamu yang bayar T_____T jujur aku gak enak banget. Berhari-hari kepikiran terus.
Maafin aku ya Fat yang selalu ngerepotin kamu. Maafin aku kalo ngabisin duitmu padahal aku bukan siapa-siapa kamu. Setiap lagi dikasir rasanya aku gak bisa berkutik. Setiap aku tanya kamu, kamu bilang gak usah. Tapi aku jadi kebeban sendiri.
Jangan kapok ya Fat jalan sama aku. Aku janji dipertemuan selanjutnya aku yang traktir kamu. Janji deh beneran tapi kamu juga jangan bilang "ga usah" mulu. Semoga lain waktu kita ketemu lagi ya Fat.. Huhu T______T
Ini kali keempat dan kelima kita bertemu dan aku masih belum bisa menakhlukkan hatimu
Aku sadar aku memang pendiam kalau baru bertemu dengan orang baru dan itu mengusikku. Aku membenci kelemahanku ini, aku menyesali mengapa aku begini. Apa penyebab orang memiliki sifat pendiam? Apakah itu kesalahan diri kita sendiri?
Pertemuan keempat, setelah sekian lama tidak berjumpa. Tepatnya setelah aku wisuda. Aku senang malam itu akhirnya bertemu denganmu lagi. Rasanya seperti kamu tidak kapok untuk ketemu aku lagi. Aku pernah berjanji sama kamu untuk traktir makan tapi aku ganti jadi traktir nonton. Kita nonton A Quite Place. Ini malam yang paling menyenangkan bagiku setelah pertemuan-pertemuan terdahulu. Kamu duduk disampingku, kamu jabat tanganku, kamu traktir minum, kamu pegang hpku. Kamu tau gak mulai saat itu aku berdoa kepada Allah agar lebih mendekatkan kamu kepadaku. Yang setiap malam aku memikirkanmu sebelum aku tidur, aku memikirkanmu setiap waktu, disetiap sholatku ku juga sebut namamu. Yang belum tentu kamu melakukan hal yang sama.
Hingga pada akhirnya pertemuan kelima kita nonton bareng lagi. Kali ini nonton Rampage. Ini kejadiannya 6 hari setelah nonton A Quite Place. Kita emang jarang chattingan, cuma temen twitter biasa. Kalau mau chatting, bingung mau chat apaan. Hmm.. Dia bukan tipe cowo seperti orang yang pernah aku kenal dulu yang rame banget kalo di chat. Aku juga ngerasa awkward kalo chattingan sama dia. Dipertemuan kelima ini kita dikit banget ngobrolnya karena... gatau mungkin karena minggu lalu udah ketemu jadi ga ada bahan obrolan lagi. Huhu. Lagi-lagi kamu traktir aku minum. Entah kenapa setiap keluar kamu mulu yang traktir. Hal yang aku suka dipertemuan kelima ini adalah saat kamu nyobain minumanku. Kamu tau gak, dengan itu saja sudah bisa buat aku bahagia.
Dari hasil pertemuan ini akhirnya aku ngerasa, sepertinya kamu bosan sama aku yang sedikit pendiam dan aku jadi benci sama sikapku yang pendiam ini. Sedih. Aku juga ngerasa kalau aku itu bukan level kamu. Aku tau kamu gak liat orang dari level levelan. Aku tau kamu orang yang baik tapi aku sadar kalo aku ini bukan orang kaya, aku gak sosialita kaya cewe2 disana, pokoknya gak sesuailah sama kamu. Entah perasaanku bener apa gak atau akunya aja yang terlalu baper.
Mulai dari pulang nonton itu, aku memutuskan untuk tidak terlalu memikirkanmu, memutuskan untuk tidak terlalu mengharapkanmu.
Satu hal yang aku benci dari jatuh cinta dalam diam adalah harus siap untuk patah hati kepada orang yang bukan siapa-siapa. Ingin menangis tapi tidak tau harus menangisi bagian yang mana.
Mungkin emang aku bukan orang yang pantas untuk kamu. Dan mungkin ini jawaban Allah atas doa-doaku. Tapi aku yakin kalau emang jodoh pasti gak kemana.
You deserve to be happy, Feb. Kalau kamu mengharapkan dia terus yang ada kamu tersiksa sendiri. And you deserve to be happy too, Fat. Walau bukan sama aku.